Lelah kaki ini melangkah
Pada gurun nan tandus ini
Mentari bersinar cerah
Namun membakar tubuh ini
Aku memang lelah
Namun, aku tak bisa berhenti
Karena diriku mencari
Seteguk air tuk menghilangkan dahagaku
Oh, akhirnya kutemukan air itu
Segera kupercepat langkahku
Menuju sumber air itu
Oh tidak, air itu lenyap
Ketika diriku sudah mencapainya
Ah, akhirnya diriku menyadari
Itu hanyalah fatamorgana belaka
Mungkin kaktus itu menyaksikanku
Saat diriku tertipu fatamorgana
Ah, betapa malunya diriku
Kini aku menyadari
Tak ada gunanya diriku
Berada di gurun kemaksiatan ini
Sebab kutahu, hanya fatamorgana yang akan menampakkan diri
Kini aku mencari
Mata air keimanan, tuk mendapatkan air yang kucari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar