Selamat datang di Blog Karya Islami

Yaa Allah, Guide me all the way to Your Jannah...

Sabtu, 23 April 2011

Menjadi Pendekar Pena, Sulitkah?



Saya memang bukan seorang penulis yang ahli dan populer. Tulisan-tulisan sayapun 'hanya' malang-melintang di dunia maya (blog saya, beberapa situs dan notes FB, hehe). Bukupun belum satupun saya hasilkan. Namun, saya mempunyai cita-cita untuk menghasilkan buku.

Menulispun baru saya mulai 1,5 tahun yang lalu, ketika saya disuruh membuat cerpen untuk ujian praktek oleh Guru Bahasa Indonesia saya. Namun, saat itu belum saya geluti bidang tulis-menulis itu. Maklum, saat itu saya masih bingung and confuse (lho, sama aja ya?) untuk membuat sebuah tulisan dan menyebarluaskannya. Saya baru menggeluti bidang ini sekitar bulan Juli tahun lalu. Pertama-tama, saya hanya membuat tulisan di notes Facebook. Setelah beberapa waktu, seiring mulai berkurangnya gaptek dalam diri saya (hehe), sayapun mulai membuat blog. Ya, blog yang sedang anda buka ini.

Setelah terjun ke bidang tulis-menulis, sayapun mulai merasakan manfaat dari menulis. Banyak sekali manfaatnya. Di antaranya, mengasah otak kita untuk berpikir dan memandang sebuah persoalan dari sudut pandang kita. Di antara manfaat menulis juga, kita bisa menyebarkan ilmu yang kita miliki.

Berikut ini (setelah panjang lebar menceritakan kisah saya dalam bidang tulis-menulis), saya ingin berbagi beberapa tips menurut saya, agar kita dapat menjadi Pendekar Pena. C'mon, check it out!

Pertama, tumbuhkanlah rasa cinta kita untuk menulis.
Ya, jelas sekali ini merupakan syarat utama untuk menjadi seorang Pendekar Pena. Bagaimana bisa seseorang menjadi penulis yang jago jika ia tak cinta menulis?

Kedua, sadarilah bahwa menulis itu mudah dan banyak manfaatnya.
Menulis itu memang mudah, tak lebih sulit dari menjawab soal matematika, hehe. Masalahnya, terkadang seseorang yang sudah cinta menulis masih merasa sulit untuk menulis, sehingga iapun enggan untuk menulis. Terkadang juga, karena tak tahu manfaatnya, seseorang enggan untuk menulis. "Buat apa, gak ada tuh manfaatnya nulis, buang-buang waktu aja." Weitts, jangan asal nuduh kalo nulis tuh gak ada manfaatnya. Mau bukti? Nih: Untuk kamu-kamu yang Muslim (kayaknya para pembaca Muslim semua yah?), pernah denger gak pesan dari Syekh Dr. Abdullah Azzam: "Sejarah Islam diukir dengan tinta hitamnya para ulama dan merah darahnya para syuhada." Tuh! Sejarah Islam tuh terukir karena banyaknya penulis. Itu salah satu manfaatnya: Menulis membangun peradaban Islam (secara khusus) dan dunia (secara umum).
Apalagi manfaatnya? Masa' cuma 1 doang? Oh, tidak. Menulis juga melatih otak kita untuk menganalisis sebuah persoalan dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Itu doang? Oh, tidak juga. So many manfaatnya, jadi tak bisa dituliskan di sini. Kamu-kamu akan mengetahuinya setelah mencoba untuk menulis.

Ketiga, mulailah menulis, sekarang juga!
Jangan malu-malu untuk menulis. Tulis apa saja yang ada dalam benakmu. Tumpahkan saja (emangnya air?) pemikiran-pemikiran yang memenuhi otakmu. Jangan menunda-nunda, ntar nguap tuh pemikiran-pemikirannya. "Takut tulisannya jelek." Ya udah, tinggal diedit tuh tulisan, gampang kan? Terkadang pernyataan-pernyataan seperti itulah yang menghalangi kita untuk menulis. Jelek, ya tinggal diubah lagi. Perbagus lagi, ubah lagi, perbagus lagi. Insya Allah tulisanmu bakal bertambah bagus.

Keempat, perbanyaklah membaca, untuk mempertajam tulisanmu.
Menulis takkan ada artinya jika ia 'kosong', tak berisi ilmu apa-apa. So, untuk menambah wawasanmu, perbanyaklah membaca, sehingga penamu akan lebih runcing dan hasil sayatan penamupun lebih berbobot. "Gimana kalo saya males baca?" Ada beberapa kiat yang membuatmu gemar membaca dan menjadi sahabat buku. Tapi, saya tidak membahasnya di sini. Teman saya membahasnya di alamat berikut: http://fakhirah.aksel4mzr.com/index.php/2011/04/menjadi-sahabat-buku/
(Teman saya ini memang gemar sekali membaca, bukan begitu?). Buku yang dianjurkan tentu buku yang berisi kebaikan tentunya. Misalnya, ketika ingin membuat cerpen atau novel. Dari novel penulis terkenal, kita bisa mempelajari alur dan pilihan katanya. Dari buku-buku ilmu pengetahuan, kita bisa membumbui cerita kita dengan ilmu yang kita punya.

Warning: Keempat poin di atas adalah tips-tips umum yang umumnya diketahui oleh penulis (termasuk penulis amatir seperti saya). Jika ingin tips yang lebih luar biasa lagi, bisa browsing di internet atau cari buku-buku yang mengulas tentang bidang ini. Hmm, beberapa poin di bawah ini adalah untuk para calon penulis Muslim.

Kelima, niatkanlah menulis untuk Allah SWT
Ya, sesuai dengan hadits: "Sesungguhnya setiap perbuatan itu tergantung niatnya..." Maka, jika ingin tulisan kita bernilai ibadah dan menjadi pahala yang terus mengalir, niatkanlah menulis untuk Allah SWT. Bukan untuk mengharapkan pujian, bukan untuk menyombongkan ilmu yang kita punya. Bukan pula untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya, tetapi untuk Allah SWT. Untuk kemajuan Islam, untuk kesejahteraan umat. Untuk menggapai cinta-Nya, untuk tegaknya kebenaran. Sungguh, menulis akan terasa nikmat jika diniatkan untuk Allah SWT.

Keenam, untuk memberikan ruh pada tulisanmu, usahakan menulis dalam kondisi jiwa yang tenang dan suci.
Ini yang dicontohkan ulama-ulama terdahulu. Sebelum menulis, mereka berwudhu terlebih dahulu, bahkan sholat 2 roka'at terlebih dahulu. Inilah yang kemudian menjadikan kitab-kitab karya mereka menjadi kitab yang penuh dengan hikmah. Tiap untaian kata terasa enak dibaca. Penuh dengan ilmu dan hikmah. Subhanallah...

Hmm, mungkin hanya enam poin tips yang bisa saya bahas di sini. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kamu-kamu yang ingin menjadi Pendekar Pena. Akhir kata, maafkan saya bila ada kekurangan dan kesalahan dalam tulisan ini (maklum, masih belajar, hehe)
Aah iya, saya lupa. Ada satu poin tambahan, yaitu "Jangan takut untuk meminta pendapat temanmu mengenai tulisanmu." Tak perlu takut dikritik di sana, di sini, semua itu tak lain adalah usaha mereka untuk melihat hasil tulisanmu yang lebih bagus. Selamat menulis! Semoga bermanfaat :)
****

Muhammad Jauhar Al-Fatih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar