Inilah kisah seorang bijak
Yang berkelana ke berbagai pelosok
Menasehati orang menggunakan sajak
Menyeru untuk berbuat baik
Dan menjauhi larangan sang Khaliq
Sampailah dia di sebuah wilayah
Penduduknya kaya dan sejahtera
Tak tampak di wajah mereka
Raut muka orang susah dan merana
Namun, mereka menjunjung tinggi arogansi
Harta mereka tak jua mereka syukuri
Menghamburkannya untuk memuaskan nafsu diri
Tak pernah mereka persiapkan untuk mati
Kekayaan bukanlah dilihat dari
Banyaknya harta yang kau tumpuk setiap hari
Tapi, seberapa banyak kita syukuri
Salah satunya dengan memberi
Begitu sang bijak menasehati
Para penduduk pun menaati
Dia pun melanjutkan perjalanan
3 km ke arah utara dia teruskan
Perjalanannya yang melelahkan
Tibalah dia di sebuah kota
Penduduk wanitanya cantik jelita
Dengan menggunakan sedikit busana
Mereka berlenggak-lenggok di tengah kota
Memamerkan kecantikan dan auratnya
Kalian belumlah cantik
Jika hanya bermodalkan kosmetik
Jika kalian ingin cantik
Bersihkanlah hati kalian yang penuh bercak
Dan tutuplah aurat kalian yang 'free to look'
Begitu sang bijak memberikan nasihat bijak
Penduduk wanita pun terisak
Dan berjanji untuk menjadi lebih baik
Sang bijak pun beralih ke arah barat
Tak lama kemudian, dia pun melihat
Beberapa orang kuat
Menyiksa orang yang melarat
Kekuatan dan kecerdasan kalian
Janganlah kalian gunakan
Untuk perbuatan yang menyia-nyiakan
Gunakanlah untuk hal bermanfaat
Untuk diri sendiri dan umat
Begitu sang bijak memberi tahu
Orang-orang pun tertunduk malu
Sedetik kemudian sang bijak pun berlalu
Entah ke mana dia kan menuju
****
Muhammad Jauhar Al-Fatih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar